Tampilkan postingan dengan label dunia binatang liar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dunia binatang liar. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 Agustus 2021

Mitos mengenai burung Gagak (Raven) yang misterius

Apakah anda merasa takut saat melihat burung gagak disekitar anda?

Burung gagak dianggap hewan pertanda buruk dan tanda-tanda kematian?

Apakah yang sudah anda ketahui mengenai hewan yang dianggap sebagai jenis burung tercerdas dimuka bumi ini?

Ngeri-ngeri gitu yah kalau melihat burung ini dilangit dan bersorak-sorak parau...

Kami sudah mengumpulkan data-data yang relevan mengenai hewan mistis yang misterius ini, kami sederhanakan materinya dan kami sampaikan seinformatif mungkin sehingga anda suka membacanya. Selamat membaca!

Burung gagak yang kita ketahui terdapat dua jenis utama yang bernama Raven dan Crow, kedua jenis ini masih dari keluarga burung yang disebut Corvidae (Corvids), walaupun keduanya tampak mirip, jenis Raven memiliki ukuran tubuh yang lebih besar, ekor yang runcing, dan suara yang serak dalam. Jenis Raven lebih menyukai tinggal berdua dengan pasangannya (monogami) seumur hidupnya dan bertengger didahan, dibandingkan dengan Crow yang menyukai tinggal dengan sekelompok burung gagak lainnya (bersama-sama terbang).

Dalam pembahasan ini saya akan menuliskan mengenai gagak dengan jenis Raven, semoga anda menyukainya. Selamat menyimak!

Gagak dianggap sebagai salah satu hewan tercerdas dimuka bumi setara dengan serigala, anjing hutan, dan primata.

Melalui sebuah penelitian ditemukan bahwa burung gagak memiliki otak terbesar dibanding jenis burung lainnya, menurut Ahli biologi Bernd Heinrich dan ahli bahasa Derek Bickerton berteori bahwa gagak termasuk dalam 4 mahluk hidup lainnya (Manusia, lebah, dan semut) yang sanggup berkomunikasi tentang objek dan peristiwa yang jauh dalam ruang dan waktu. Misalnya ketika burung gagak meninggalkan sarangnya dan menemukan tempat makanan, maka gagak akan kembali dan memberitahu pasangannya mengenai lokasi tersebut dan kemudian terbang bersama-sama ke lokasi tersebut.

Burung gagak disimbolisasikan menjadi ‘3 sifat utama’ sesuai dengan karakteristiknya:

·        Kecerdasan (Memori & Pemikiran)

·        Perubahan (Transformasi/mata batin/Metafisik)

·        Daya tahan hidup (Memanfaatkan peluang & beradaptasi)

Di beberapa negara di Barat (Mesir, Romawi, Yunani, Dsb), burung gagak dianggap sebagai sebuah pertanda kematian dan nasib buruk, namun masyarakat Romawi menggunakan burung gagak untuk keluar dari situasi sulit, dengan memperhatikan perilaku hewan tersebut (ramalan) dengan keadaan yang akan terjadi selanjutnya di masa yang akan datang. Hal ini dikenal dengan istilah “augury” berasal dari bahasa latin “auspicium” yang berarti, “orang yang melihat burung”.

Di negara Asia (Jepang, China, dan Korea), diceritakan mengenai mitos gagak berkaki tiga yang mereka kaitkan dengan Matahari, melambangkan campur tangan Ilahi dalam aktivitas yang sedang terjadi di muka bumi.

Masyarakat Hindu menganggap burung gagak sanggup menghubungkan dunia roh dan dunia orang hidup, sehingga memberi makan gagak akan mengantarkan makanan tersebut ke tempat nenek moyang mereka yang sudah tiada.

Sebagai hewan pemakan bangkai, gagak sering digunakan oleh manusia di zaman kuno untuk membantu mereka berburu, gagak akan memberitahu pemburu (manusia) lokasi rusa-rusa dan bison di tempat tertentu.

Hewan yang cerdas ini masih dianggap sebagai hewan yang misterius dan mistis, ketertarikan anda terhadap hewan ini akan membawa arti yang mendalam, gagak juga sering dikaitkan dengan kegiatan sihir dan ‘mata ketiga’ (memprediksi masa depan).

Di Amerika sendiri gagak dilindungi di Undang-Undang perjanjian Burung Migrasi, yang berarti kegiatan membunuh, memiliki, menjual, membeli, menukar, mengangkut, atau mengekspor burung ini dilarang. Baik itu tubuhnya, telur, atau sarangnya, kecuali ada persyaratan izin Federal yang sah.

Orang sering menganggap saat bertemu dengan gagak, mereka akan tertimpa kesialan dan hal-hal yang berhubungan dengan kematian. Namun dalam perspektif pandangan tertentu hewan ini memberikan petunjuk dan pertanda untuk mengantisipasi keadaan yang akan datang dimasa depan tanpa kehilangan fokus.

Bagaimana anda menganggap hewan ini?

Semoga informasi ini bermanfaat, Selamat beraktivitas!

Salam

Sakuramart80

Selasa, 03 Agustus 2021

Penelitian mengenai Kelelawar yang dianggap sebagai penyebar virus Covid-19

Pernah nonton film Batman?

Percaya kalau kelelawar penyebab utama virus Covid-19?

Sudah dapat bukti yang relevan mengenai 'tuduhan' ini? (ini merupakan tuduhan yang cukup serius...)

Kami telah mengkaji data-data yang relevan untuk membahas materi ini, supaya bermanfaat bagi anda pembaca setia kami.

Berikut adalah materi yang kami uraikan mengenai keunikan hewan kelelawar yang belum kita ketahui secara mendalam, dan hal-hal apa saja yang perlu kita ketahui mengenai hewan kecil yang konon katanya sangat bermanfaat lho... Selamat menyimak!

Pandemi Corona Virus baru-baru ini digadang-gadang disebabkan oleh hewan kelelawar, hewan kecil ini dianggap sebagai penyebab utama menyebarnya virus yang berbahaya ini. Namun apakah data-data tersebut benar? Bahwa kelelawar lah penyebab munculnya virus Covid-19?

Kami belum tahu pasti, tetapi kami meyakini kalau ‘Batman’ akan menyangkal itu semua (Pssttt....)

Seorang narasumber yang bergerak dibidang zoologi dan genetika di universitas College Dublin, Irlandia yang bernama Prof Emma Teeling mengutarakan pendapatnya mengenai hewan kecil penghuni hutan yang gemar memakan buah-buahan ini.

Menurutnya ada 5 hal yang perlu kita ketahui mengenai kelelawar, penyakit, dan Corona Virus:

1.     Kelelawar memiliki gen anti-penuaan (kabar baik buat industri kosmetik, muda seperti kelelawar...)

Kelelawar sanggup hidup sampai 40 tahun! Bila mamalia melihat jumlah umur berdasarkan ukuran tubuh, maka umur kelelawar hanya 4 tahun saja, merunut dari ini semua ternyata gen pada kelelawar memiliki sifat yang berbeda. Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang bisa terbang, terbang itu perlu banyak energi. Jadi singkatnya setiap terbang kelelawar bakar kalori nya gede, jadi tetap sehat dan panjang umur (Bagi kalian gym mania... kita saingi kelelawar dalam membakar kalori!)

2.     Kelelawar tidak bisa sakit karena Virus

Kelelawar memiliki gen anti virus yang sangat canggih, setiap virus baru yang berevolusi, mekanisme anti virus pada gen kelelawar selalu aktif. Dapat kita teliti pada evolusi pada DNA kelelawar yang memerangi virus-virus tersebut.

3.     Belum ada bukti nyata kelelawar menularkan Covid-19 kepada manusia

Karena kemampuan daya tahan tubuh yang canggih, kelelawar dituduh oleh para peneliti menyimpan virus-virus berbahaya yang telah dinetralkan didalam tubuhnya kepada manusia (nah kan susah... berhasil melawan virus mematikan, lalu dianggap inang penyebar penyakit, capek dech!).

Ternyata melalui penelitian Prof. Emma Teeling (Pahlawan kelelawar) dan kawan-kawan professor lainnya berpendapat bahwa, “Kelelawar tidak dapat terinfeksi Virus! Termasuk virus Corona” jadi kan tuh tuduhan nya terbantahkan, wong ga bisa diinfeksi, gimana mau nyimpen virus terus disebar-sebarin.

Lalu penelitian dilanjutkan SARS-CoV-2 ditemukan pada nenek moyang kelelawar, dan katanya sih kemungkinan virus ini ditularkan ke ‘inang’ lalu virus pada inang ini berevolusi yang menularkan ke manusia. Jadi masih perdebatan sih, sebenernya kan gara-gara inang yah bukan gara-gara kelelawar. Intinya Profesor itu ‘keukeh’ kalo kelelawar ga bisa terinfeksi titik.


4.     Kelelawar mungkin dapat membantu memperpanjang umur kita dan melawan penyakit

Melalui penelitian, kemampuan gen kelelawar terus diteliti oleh tim peneliti. Respon genetik kelelawar terhadap penyakit dan virus dapat di pelajari dan dimodulasikan yang kemudian dapat dijadikan bahan terapi bagi manusia. Menurut peneliti, terdapat gen tertentu pada kelelawar yang tidak ditemui pada manusia. (kalo kata gue sih... itu lah salah satu penyebab munculnya Batman di komik dan film, dapet gen kelelawar)

5.     Kelelawar itu higienis! (kelelawar menjaga lingkungan nya tetap sehat bagi manusia)

Mereka itu penting! Dengerin nih dengerin, menurut Prof. Emma Teeling kelelawar itu sebagai agen penyebar serbuk sari pada buah-buahan dan tanaman, kelelawar memakan kutu-kutu daun penyebab hama pada pertanian, dan yang paling kerennya mereka makan serangga seperti nyamuk Malaria dan Zika secara sukarela guys! Mereka ternyata sangat membantu kita lho...

Gue jadi disini menyimpulkan bahwa tuduhan terhadap kelelawar agak sedikit menyakitkan, kelelawar telah di tuduh secara tidak adil. Emang orang baik suka di jahatin sih, begitupun dengan kelelawar... Bagi kalian pendukung kelelawar atau pembenci kelelawar boleh mengutarakan pendapatnya masing-masing

Semoga wacana ini bermanfaat yah, kami akan selalu menghadirkan wacana yang menarik dan bermanfaat!

Salam

Sakuramart80