Selasa, 10 Agustus 2021

Belalang Sembah (Praying Mantis) adalah Predator ganas yang 'nyaris' sempurna!

Apakah yang anda ketahui mengenai belalang?

Mengapa dijuluki belalang sembah?

Apakah belalang ini adalah hama perkebunan?

Jika anda mencari predator sempurna dalam melumpuhkan mangsanya, belalang sembah adalah salah satu predator yang ‘nyaris’ sempurna. Masuk dalam kategori serangga dan dikenal dengan nama ‘Praying Mantis’ (Stagmomantus sp.), belalang menjadi peliharaan yang menarik bagi sebagian masyarakat.

Lengan yang ditekuk seperti pisau lipat dan terlihat seperti posisi lengan berdoa, menyebabkan serangga ini dijuluki belalang ‘sembah’ (‘Praying’ mantis).

Nama belalang sembah (Praying mantis) berasal dari masyarakat Yunani kuno, Mantis berarti Diviner (Peramal), mereka percaya bahwa serangga ini memiliki kekuatan gaib. Menurut mitos yang berlaku air liur coklat belalang dapat menyebabkan kebutaan pada mata, dan jika belalang dimakan dapat membunuh kuda atau keledai.

Belalang dikenal sebagai karnivora ganas, sehingga ungkapan, "memangsa (preying) daripada berdoa (praying)". Menggambarkan sifat mereka pada umumnya.

Berfungsi sebagai pembasmi hama tanaman dan perkebunan yang efektif dan ramah lingkungan, belalang sembah memainkan peranan yang penting pada rantai ekologis di alam liar.

Belalang sembah dikenal sebagai pemburu teritorial (Sendirian tidak berkelompok), canggih dalam melakukan kamuflase (berwarna hijau kecoklatan), dan dapat terlihat tidak bergerak ‘sama sekali’ dan bergoyang mengikuti irama pergerakan dedaunan ditaman.

Memiliki kecepatan pergerakan yang termasuk kategori ‘sangat cepat’ dalam menyergap mangsanya, lengan yang berduri di akhiri dengan kait tajam, sendi yang terlipat seperti layaknya pisau lipat, membuat mangsa yang telah disergap tidak dapat melarikan diri.

Serangan utamanya menyerang bagian leher mangsa sehingga mangsanya tersebut langsung dilumpuhkan.

Mata belalang terdiri dari dua mata majemuk besar dan tiga mata tunggal (sanggup mengidentifikasi mangsa dalam perputaran hampir 360 derajat), merupakan ketajaman pengintaian yang sangat mematikan bagi mangsanya.

Belalang dewasa biasanya hidup dari musim semi sampai gugur, dan melakukan reproduksi. Saat bereproduksi belalang betina akan memangsa (kepala) belalang jantan, sehingga nutrisi bagi telur dapat terpenuhi dan dapat langsung menghasilkan telur tersebut.

Telur tersebut ditempatkan dalam wadah telur (persegi panjang ukuran 2,5 cm dan lebar 0,93 cm, dengan sudut bulat) yang berisi hingga 300 butir telur. Wadah ini umumnya bertengger di ranting tanaman, tanaman merambat, dan bawah atap bangunan (warna coklat ke putih).

Setelah telur menetas, anak belalang ini menjadi nimfa (anak belalang tanpa sayap). Bila tidak menemukan mangsa, maka mereka akan saling memangsa. Hingga hanya akan beberapa atau satu saja yang tersisa, karena belalang termasuk jenis karnivora yang mengarah pada kanibalisme, sehingga mereka dikategorikan sebagai predator yang ‘nyaris’ sempurna. (membunuh saudara mereka)

Belalang sembah belum dapat dianggap sebagai malaikat taman yang sempurna (karena sifatnya yang karnivora), namun menempatkan posisi nya di alam untuk menjaga keseimbangan ekologi yang diperlukan dalam aktivitas perkebunan yang subur dan sehat.

Belalang ini menjadi agen kontrol biologis yang tepat, mereka memangsa lalat, jangkrik, ngengat, nyamuk, dan serangga bermanfaat lainnya. Jenis belalang dengan ukuran lebih besar didaerah tropis dapat memangsa kadal, mamalia kecil, dan bahkan burung Kolibri.

Masih suka nonton ‘Satria Baja Hitam’ (Kamen Rider)? Atau malah makin suka?

Tergantung kita sendiri yang makin menyukai serangga ini atau malah ngeri dengan sifat alaminya...

Semoga materi yang saya sampaikan bermanfaat, jika ada kesalahan dalam penulisan mohon dimaafkan.

Salam

Sakuramart80

Tidak ada komentar:

Posting Komentar